Thursday 20 October 2016

Tafsir Dakwah 1

MAKALAH TAFSIR DAKWAH (KOMUNIKASI) Tentang SURAH AL-HUMAZAH
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Surah al Humazah ini terdiri dari 9 ayat, tergolong surat-surat Makkiyah dan diturunkan setelah surat Al Qiyamah. Kaitannya dengan surat Al ‘Ashr ialah ketika Allah di dalam Surat Al ‘Ashr menyebutkan bahwa semua persoalan manusia bergelimang dalam kesesatan, kecuali orang yang dilindungi Allah, lalu di sini Dia menyebutkan sebagian sifat-sifat orang yang sesat itu.
 Surat ini bercerita tentang kecelakaan yang akan dialami oleh orang yang suka mengumpat dan mencela. Mengumpat adalah mencaci maki dan menjelek-jelekkan orang lain secara terang-terangan ketika orang yang dicaci maki itu ada di hadapannya. Sedangkan mencela, biasanya dilakukan ketika orang yang dicela itu tidak ada. Orang yang senang mengumpat disebut pengumpat.
Pada zaman Nabi Muhammad SAW terdapat seorang musyrik yang bernama Al-Akhnas bin Syuraiq. Dia adalah orang yang sangat membenci Nabi SAW. Setiap bertemu Nabi dia mencaci maki beliau. Jika Nabi tidak ada, dia menjelek-jelekkan beliau di depan orang banyak. Karena itu, Allah menurunkan surat Al Humazah yang menjelaskan bahwa orang seperti itu akan celaka.

B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana tafsiran ayat surat Al-Humazah?
b.      Apa asbabun nuzul dari ayat al-humazah?
c.       Bagaimana aspek komunikasi dalam surat al-humazah?

C.    Tujuan
Supaya para pembaca bisa mengatahui apa tafsiran dari setiap ayat pada surat Al-Humazah, asbabun nuzulnya serta aspek komunikasi yang dipakai dalam surat al-humazah.

Kalah dari Marquez Rossi Alami Malu dan Cidera

Valentino Rossi coba bangkit pasca-peluang juaranya tertutup di Grand Prix Jepang. Jelang tampil di Sirkuit Phillip Island dalam Grand Prix MotoGP Australia, Minggu (23/10/2016), pembalap Movistar Yamaha mengaku siap merebut poin untuk mempertahankan posisi runner up klasemen kejuaraan.
Ya,The Doctor mesti rela gagal lagi jadi juara dunia MotoGP setelah terjatuh di Sirkuit Motegi. Gagalnya menyelesaikan balapan membuat Rossi tak mungkin mengejar perolehan poin Marc Marquez yang keluar sebagai pemenang seri balap ke-15.Nah, kondisi demikian membuat Rossi tinggal fokus mempertahankan posisi dua. Di Motegi, Jorge Lorenzo juga terjatuh sehingga tidak bisa menyalip posisinya di papan klasemen.
Rossi menilai, kekalahan di Jepang cukup berdampak secara mental dan fisik. Tak cuma malu gagal mengalahkan Marquez, pembalap Italia juga ternyata menderita cedera jari yang cukup mengganggu. "Pada akhirnya, sangat sedih kehilangan kesempatan membuat balapan yang bagus, untuk bertarung dengan Marquez dan membawa pulang sesuatu yang bagus setelah tampil baik selama latihan dan kualifikasi. Ketika terjatuh, itu cukup memalukan saat pulang," tutur Rossi seperti dikutip MCN, Kamis (120/10/2016)."Lihatlah data, sangat sulit memahami insiden tersebut, yang saya tidak tahu apakah baik atau buruk. Hal bagusnya adalah saya punya balapan lain untuk menebusnya,""Di akhir race, jari saya juga patah. Cedera itu semakin membaik, tapi masih sakit sedikit. Saya bersyukur itutidak mempengaruhi cara balapan, meski terasa sangat sakit untuk beberapa menit," jelasnya. Rossi menambahkan, dirinya siap menghabiskan sisa musim dengan merebut podium. Melakoni tiga balapan dengan kondisi berbeda di Australia, Malaysia, dan Valencia, ia bertekad mengatur tunggangannya, YZR-M1 sebaik mungkin. "Motivasi terbesar saya adalah bisa membuat poin, mencoba dan bertarung untuk podium di tiga balapan yang punya trek dan kondisi berbeda. Saya suka Phillip Island dan Malaysia, meski kami akan selalu kerjakeras di Valencia. Setiap pekan punya masalah yang berbeda, tapi kami akanberusaha untuk bisa dapatkan podium," tutupnya.

Sumber : Sindo

Moga Bermanfaat

Monday 10 October 2016

Theologi Islam

THEOLOGI ISLAM

Makalah ini di Susun sebagai salah satu sarat mengikuti ujian Semester Metodologi Studi Islam,  dengan Dosen pengampu : Drs. H. Suprawi Djuhri, MAg

Disusun oleh :
Nama NIM
Ending Zaenal Abidin 02.9319
Muhammad Faizin
Tri Desi Ratna02. 9313
Andi Ma’rupin02. 9316
Noviani02. 9317
Diah Ayu02. 9293
Muhammad Jafar
Aufa Ali
Wasiman Ali Basmun
Komad

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MAMBAUL ULUM
SURAKARTA
2012

DAFTAR ISI
BAB  I  PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
BAB  II  PEMBAHASAN
PENGERTIAN TEOLOGI ISLAM
RUANG LINGUP STUDI ISLAM
SUMBER SUMBER PEMBAHASAN TEOLOGI ISLAM
METODE PEMBAHASAN TEOLOGI ISLAM
HUBUNGAN TEOLOGI ISLAM, FILSAFAT ISLAM DAN TASAWUF
MANFAAT STUDI TEOLOGI ISLAM
BAB  III  PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam menjalani kehidupan suatu hal yang kita mantapkan adalah aqidah/kayakinan kepada allah SWT. Rasanya aktifitas sehari-hari tak ada gunanya jika tidak di dasari dengan keimanan yang kuat. Dalam kajian ini kita telah mengenal Teologi Islam yang membahas tentang pemikiran dan kepercayaan tentang ketuhanan. Teologi Islam ini sudah sepantasnya kita ketahui agar dalam menjalani kehidupan ini kita mengetahaui dan menjadi Idealnya orang Islam. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai perbedaan-perbedaan pemikiran dan aqidah yang mengiringi, dan kita harus pandai dalam memilih dan memilahnya dengan berlandaskan Al-qur’an dan Al-hadist. Perlu kita mengingat apa yang pernah di katakan oleh Rasulullah bahwa “ umatku akan berpecah menjadi tujuh pulu tiga dan hanya satu yang benar.”
Perbedaan pemikiran tersebut membuat mereka saling menyalahkan,  antara lain yang kita ketahui adalah: Ahlussunnah Wal Jama’ah, Mu’tazilah Qodariyah dll. Yang semuanya memiliki pendapat masing-masing tentang Tauhid/keyakinan atau tentang hal ketuhanan. Dan kita sebagai orang yang memegang agama allah harus mengetahui manakah pemikiran yang benar dal yang salah, dalam memandangnya kita harus berpegang teguh pada Al-qur’an dan Al-hadist. Hal ini merupakan hal penting yang harus di pelajari agar apa yang menjadi keyakinan kita tentang Allah tidak salah, dan seaandainya apabila keyakinan kita salah tentang-Nya maka kita bisa saja kita di anggap orang keluar agama Islam.
Sebelum mengenal teologi Islam, kita terlebih dahulu mengenal istilah atau ilmu filsafat islam dan tasawuf. Dan kesemuanya itu memiliki hubungan khusus. Dalam makalah ini akan dijelaskan secara ringkas mengenai studi teologi islam baik meliputi Pengertian teologi islam, Ruang lingkup studi islam, Sumber-sumber Teologi Islam, dll.
 
 
B.      RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian dari teologi Islam
Apa ruang lingkup teologi Islam
Apa sumber-sumber pembahasan teologi Islam
Apa metode pembahasan studi teologi Islam
Apa hubungan ilmu teologi, filsafat Islam dan tasawuf
Apa manfaat studi teologi Islam
TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui apa pengertian dari teologi Islam
Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dalam teologi Islam
Dapat mengetahui sumber-sumber pembahasan teologi Islam
Agar mengetahui metode pembahasan dalam studi teologi Islam
Mengetahui hubungan antara  ilmu teologi, filsafat Islam dan tasawuf
Dapat mengetahui manfaat dari studi teologi Islam
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 
PENGERTIAN TEOLOGI ISLAM
Teologi dari segi etimologi berasal dari bahsa yunani yaitu theologia. Yang terdiri dari kata theos yang berarti tuhan atau dewa, dan logos yang artinya ilmu. Sehingga teologi adalah pengetahuan ketuhanan . menurut William L. Resse, Teologi berasal dari bahasa Inggris yaitu theology yang artinya discourse or reason concerning god (diskursus atau pemikiran tentang tuhan) dengan kata-kata ini Reese lebih jauh mengatakan, “teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan. Gove mengatkan bahwa teologi merupakan penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan pengalaman agama secara rasional. Sedangkan menurut Fergilius Ferm “the discipline which consern God (or yhe divine Reality)and God relation to the word (pemikiran sistematis yang berhubungan dengan alam semesta). Dalam ensiklopedia everyman’s di sebutkan tentang teologi sebagai science of religion, dealing therefore with god, and man his relation to god  (pengetahuan tentang agama, yang karenanya membicarakan tentang tuhan dan manusia dalam pertaliannya dengan tuhan). Disebutkan dalam New English Dictionary, susunan Collins, the science treats of the facts and phenomena  of religion and the relation between God and men (ilmu yang membahs fakta-fakta dan gejala-gejala agama dan hubungan-hubungan antara tuhan dan manusia).
Sedangkan pengertian teologi islam secara terminologi terdapat berbagai perbedaan. Menurut abdurrazak, Teologi islam adalah ilmu yang membahas aspek ketuhanan dan segala sesuatu yang berkait dengan-NYA secara rasional. Muhammad Abduh :
التوحيد علم يبحث عن وجود الله وما يجب ان يثبت له من صفاته وما يجوز ان يوصف به وما يجب ان ينفى عنه وعن الرسل لاثبات رسالتهم ان يكونوا عليهم ومما يجوز ان ينسب اليهم وما يمتنع ان يلحق بهم.
“ tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, sifat-sifat yang sma sekali wajib di lenyapkan dari pada-Nya; juga membahas tentang Rasul-rasul Allah, meyakinkan keyakinan mereka, meyakinkan apa yang ada pada diri mereka, apa yang boleh di hubungkan kepada diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkanya kepada diri mereka”
Kalau melihat definisi pertama dapat di pahami bahwa Muhammad Abduh lebih menekankan pada Ilmu Tauhid/Teologi yaitu pembahasan tentang Allah dengan segala sifat-Nya, Rasul dan segala sifat-Nya, sedang yang kedua menekankan pada metode pembahsan, yaitu dengan menggunakan dalil-dali yang meyakinkan.
B. RUANG LINGKUP STUDI ISLAM
Aspek pokok dalam kajian ilmu Teologi Islam adalah keyakinan akan eksistensi Allah yang maha sempurna, maha kuasa dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan lainnya. Karena itu pula, ruang lingkup pembahasan yang pokok adalah:
Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau yang sering disebut dengan istilah Mabda. Dalam bagian ini termasuk Tuhan dan hubungannya dengan alam semesta dan manusia.
Hal yang berhubungan dengan utusan Allah sebagai perantara antara manusia dan Allah atau disebut pula wasilah meliputi: Malaikat, Nabi/Rosul, dan kitab-kitab suci.
Hal-hal yang berhubungan dengan sam’iyyat (sesuatu yang diperoleh melalui lewat sumber yang meyakinkan, yakni Al-Quran dan Hadits, misalnya tentang alam kubur, azab kubur, bangkit di padang mahsyar, alam akhirat, arsh, lauhil mahfud, dll).
Didalam sejarah perkembangannya, Teologi islam pada mulanya berkembang dari: pertama, sebagai metodologi teologi. Sebagai sebuah metodologi teologi merupakan suatu cara untuk memahami doktrin agama melalui pendekatan wahyu dan pemikiran rasionalnya. Kedua, menjadi ilmu teologi. Sebagai sebuah ilmu, teologi merupakan ilmu yang membahas masalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. Dan ketiga, menjadi teologi aksiologi. Sebagai sebuah aksiologi teologi, merupakan upaya memahami doktrin agama secara mendalam untuk mengadvokasi berbagai permasalahan ketimpangan sosial.
Wilayah pembahasan teologi Islam secara ilmiyah, dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: pertama, teologi islam klasik teoritik. Disiplin ilmu ini, hanya membahas secara teoritik aspek-aspek ketuhanan dan berbagai kaitan-Nya. Kedua, teologi islam kontemporer praktik. Disiplin ilmu ini, secara praktik membahas ayat-ayat Tuhan dan sunnah-sunnah Rasul-Nya yang nilai doktrinnya mengadvokasi berbagai ketimpangan sosial. Teologi kedua ini dapat dikembangkan lagi menjadi tiga kategori: pertama, Teologi Lingkungan; kedua, Teologi Pembebasan; dan ketiga, Teologi Sosial.
Ketiga teologi Islam ini, merupakan teologi-teologi yang membahas aspek-aspek ketuhanan dan berbagai kaitan-Nya, untuk mengadvokasi obyek formal teologi itu. Seperti teologi lingkungan maksudnya yaitu pembahasan secara mendalam doktrin-doktrin agama islam dengan argumen rasionalnya yang nilainya berupaya mengadvokasi permasalahan alam semesta. Disini dapat dikaji lebih luas lagi dengan menampilkan kajian seperti: teologi pemelihara lingkungan, teologi sampah, teologi banjir, dan yang sebangsanya. Teologi Transformatif. Maksudnya yaitu pembahasan secara mendalam doktrin-doktrin agama islam dengan argumen rasionalnya yang nilainya berupaya mengadvokasi permasalahan perubahan. Disini dapat dikaji lebih luas lagi dengan menampilkan kajian seperti: teologi pembebasan, teologi pos modernisme, teologi sains, dan yang sebangsanya. Dan Teologi Sosial. Maksudnya yaitu pembahasan secara mendalam doktrin-doktrin agama islam dengan argumen rasionalnya yang nilainya berupaya mengadvokasi permasalahan kemasyarakatan.
Dalam mengembangkan kajian dalam bidang ilmu teologi Islam, maka berbagai metodologi/pendekatan penelitiannya, dapat menggunakan beragam metodologi penelitian. Hal ini disesuaikan dengan aspek teologi apa (aspek tokoh teologi,; karya-karya para teolog; gagasan atau ide para teolog; sejarah perkembangan (tokoh-tokoh, karya-karya, dan gagasan para teolog); pengaruh timbal balik antar tokoh, karya-karya, dan gagasan para teolog dengan ipoleksosbudagama; perbandingan (tokoh, karya-karya, dan gagasan); dan selain hal yang tersebut didepan) yang akan diteliti oleh para pengkajinya.
C. SUMBER SUMBER PEMBAHASAN TEOLOGI ISLAM
Adapun sumber pembahasan yang digunakan untuk membangun Ilmu Teologi Islam menggunakan beberapa sumber, yaitu
Sumber yang ideal
Yang dimaksud dengan sumber ideal adalah Qur’an dan Hadits yang didalamnya dapat memuat data yang berkaitan dengan objek kajian dalam Ilmu Tauhid. Misalnya, telah dimaklumi dalam ajaran agama, bahwa semua amal sholeh yang dilakukan oleh ketulusan hanya akan diterima oleh Allah SWT apabila didasari dengan akidah islam yang benar. Karena penyimpangan dari akidah yang benar berarti penyimpangan dari keimanan yang murni dari Allah. Dan penyimpangan dari keimanan berarti kekufuran kepada Allah SWT. Sedangkan Allah tidak akan menerima amal baik yang dilakukan oleh orang kafir, berapapun banyaknya amal yang dia kerjakan. Dalam hal ini Allah SWT berfirman:
“Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lau dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (QS. Al- Baqoroh : 217)
2.      Sumber Historik
Sumber historis adalah perkembangan pemikiran yang berkaitan dengan objek kajian ilmu tauhid, baik yang terdapat dalam kalangan internal umat islam maupun pemikiran eksternal yang masuk kedalam rumah tangga islam. Sebab, setelah Rosulullah saw wafat, islam menjadi tersebar, dan ini memungkinkan umat islam berkenalan dengan ajaran-ajaran, atau pemikiran-pemikiran dari luar islam, misalnya dari Persia dan Yunani.
Pemikiran yang berkembang dalam kalangan internal umat islam, antara lain:
Pelaku dosa besar. Masalah yang muncul, apakah masih ddihukumi sebagai mukmin atau tidak.
Al-Quran wahyu Allah. Apakah ia makhluk atau bukan, atau dengan kata lain, apakah Al-Quran itu qadim atau hudus (baru).
Melihat Tuhan Allah. Apakah itu di dunia atau di akhirat, atau di akhirat saja, dan apakah dengan mata kepala ataukah dengan hati saja.
Sifat-sifat Tuhan. Apakah Tuhan memiliki sifat-sifat zati dan sifat af’al (menurut konsepsi al-sanusi,sifat-sifat ma’nawiyah), ataukah Dia tidak layak diberi sifat-sifat tersebut.
 Kepemimpinan setelah  Rosulullah wafat, apakah ia harus dipegang oleh suku Qurays saja , atau apakah nabi Muhammad saw meninggalkan wasiat bagi seseorang dari  ahlul bait untuk memimpin umatnya ataukah tidak atau bahwa pemimpin itu harus dipilih berdasar musyawaroh, atau menurut keputusan ahlul hall wal aqdi.
Takwil terhadap ayat-ayat mutasyabihat. Apakah diperbolehkan mengadakan takwil atau tidak. Misalnya:
Janganlah kamu sembah disamping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. Al-Qashas : 88)
Pemikiran eksternal yang masuk kedalam rumah tangga Islam saat itu, dan melahirkan persoalan teologi yang berkenaan dengan perbuatan baik dan buruk. Apakah Tuhan Allah menciptakan baik dan yang terbaik saja (al-salah wa al aslah) untuk manusia? Atau, Tuhan wajib menciptakan yang baik dan yang terbaik saja bagi manusia sebab jika tidak demikian maka Dia tidak adil (dhalim), dan itu mustahil bagi-Nya. Pendapat diatas diteruskan dengan pendapatnya, bahwa Tuhan tidak menciptakan yang jahat. Jahat dan buruk, pada hakikatnya, ciptaan manusia sendiri dan dia harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya. Seperti, pemikiran dari Zoroaster dan filsafat Yunani. Ini yang pada saat itu nampaknya lebih domonan dibanding dari pemikiran-penikiran lainnya.
D. METODE PEMBAHASAN STUDI ISLAM
Ada dua metode atau cara pembahasan Ilmu Tauhid, yakni:
 Menggunakan dalil naqli
Pada dasarnya inti pokok ajara Al-Quran adalah tauhid, nabi Muhammad saw diutus Allah kepada umat manusia adalah juga untuk mendengarkan ketauhidan tersebut, karena itu ilmu tauhid yang terdapat didalam Al-Quran dipertegas dan diperjelas oleh Rosulullah saw dalam haditsnya. Penegasan Allah dalam Al-Quran yang mengatakan bahwa Allah itu Maha Esa antara lain:
“Katakanlah “Dia-lah Allah, yang Maha Esa; Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan diperanakkan. Dan tidak ada serangpun yang setara dengan Dia”. (QS. Al-Ikhlas : 1-4)
Keesaan Allah SWT tidak hanya pada zat-nyatapi juga esa pada sifat dan af’al (perbuatan)-Nya. Yang dimaksud Esa pada zat adalah Zat Allah itu tidak tersusun dari beberapa bagian. Esa pada sifat berarti sifat Allah tidak sama dengan sifat-sifat yang lain dan tak seorangpun mempunyai sifat sebagaimana sifat Allah SWT.
Menggunakan Dalil Aqli
Penggunaan metode rasional adalah salah satu usaha untuk menghindari keyakinan yang didasarkan atas taklid saja. Seperti telah disebutkan dalam pembahasan terdahulu bahwa iman yang diperoleh secara taklid mudah terkena sikap ragu-ragu dan mudah goyah apabila berhadapan dengan hujjah yang lebih kuat dan lebih mapan. Karena itu ulama sepakat melarang sikap taklid didalam beriman. Orang harus melakukan nalar dan penalaran baik dengan memakai dalil aqli maupun dalil naqli. Didalam Al-Quran banyak ditemukan ayat yang mengkritik sikap taklid ini, antara lain:
“apabila dikatakan kepada mereka, marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rosul-Nya. Mereka menjawab, cukuplah bagi kami apa yang kita dapatkan dari bapak-bapak kami, meskipun bapak-bapak mereka tidakmengetahui apa-apa (tidak punya hujjah yang kuat) dan tidak mendapat petunjuk”. (QS Al- Maidah : 104)
Ayat ini mengandung kritikan terhadap sikap yang hanya ikut-ikutan sedangkan nenek moyang yang diikutinya tidak memiliki hujjah yang kuat bagi keyakinannya. Dalam hukum akal dijelaskan, apabila kita menerima suatu keterangan, maka akal kita tentu akan menerima dengan salah suatu pendapat atau keputusan hukum, seperti:
Membenarkan dan mempercayainya (wajib aqli)
Mengingkari dan tidak mempercayainya (muhal atau mustahil)
Memungkinkan (jaiz)
Adapun dalam hal keyakinan, teori keyakinan membagi tipe keyakinan ada tiga, yaitu:
Keyakinan itu ada dua, sentral dan periferal,
Makin sentral sebuah keyakinan, ia makin dipertahankan untuk tidak berubah,
Jika terjadi perubahan pada keyakinan sentral, maka sistem keyakinan yang lainnya akan ikut berubah.
E. HUBUNGAN TEOLOGI ISLAM, FILSAFAT ISLAM dan TASAWUF
Teologi Islam sebagai sebuah disiplin ilmu yang subjek matternya adalah ketuhanan, berada satu rumpun dengan disiplin ilmu pemikiran dalam islam (Teologi Islam, Filsafat dan Tasawuf), memiliki hubungan yang dapat di klasifikasikan dalam:
Dalam argumentasinya filasafat dibangun di atas dasar logika, sehingga hasil kajianya spekulatif. Sedangkan ilmu Teologi sebagai ilmu yang menggunakan logika di samping argumentasi naqliyah  berfungsi untuk mempertahankan keyakinan-keyakinan agama yang sangat tampak nilai apologinya. Teologi berisi keyakinan kebenaran agama yang di pertahankan melalui argumen-argumen rasional. Ilmu Tasawuf adalahh ilmu yang lebih menekankan rasa, intuisi, atau ilham dan inspirasi yang datang dari tuhan pada rasio sehingga bersifat subyektif.
Di pandang dari obyek kajianya ilmu teologi adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan denganya. Filsafat mengkaji masalah ketuhanan di samping masalh alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada. Sementara kajian tasawuf adalah tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan pada-Nya. Di pandang dari hal ini ketiga di siplin ilmu ini membahas maslah tentang ketuhanan.
Dalam masalah kebenaran, ilmu teologi dengan metodenya sendiri berusaha mencari kebenaran tentang tuhan dan yang berkaitan denganya. Filsafat dengan wataknya sendiri,berusaha menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia atau tentang tuhan. Tasawuf dengan metodenya juga berusaha menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan perjalanan spritual.
Di lihat dari aspek aksiologi, teologi berperan sebagai ilmu yang mengajak orang yang baru untuk mengenal rasio sebagai upaya mengenal tuhan secara rasional. Adapun filsafat, lebih berperan sebagai ilmu yang mengajak kepada orang yang mempuyai rasio secara prima untuk mengenal tuhan secara lebih bebas melalui pengamatan dan kajian alam dan ekosistemnya langsung.  Sedangkan tasawuf lebih berperan sebagai ilmu yang memberi kepuasan kepada oarnga telah melepaskan rasionya secara bebas karena tidak memperoleh apa yang di carinya, selain itu tasawuf berfungsi muatan rohaniah terhadap teologi dan filsafat.
tapi, sebagian orang memandang ketiganya memiliki jenjang tertentu. Pertam ilmu teologi islam, kemudian filsafat dan tasawuf. Jadi merupaka kekeliruan jika dialektika kefilsatan atau tasawuf teoretis diperkenalkan kepada masyarakat awam karena akan berdampak pada terjadinya rational jaumping.
F. MANFAAT STUDI TEOLOGI ISLAM
Teologi Islam merupakan salah satu dari tiga pondasi Islam dan pemahamanya harus ada dalam diri seseorang  manusia yang beriman. Sedangkan iman itu di nyatakan  pertama nutqun bil lisan (menyatakan keislam secaralisan) harus berlandaskan ilmu yang kuat yang di antaranya adalah ilmu kalam ini. Kedua, a’malu bil arkan(melaksanakan keislaman secara fisik) dengan berlandaskan ilmu yang hak di antaranya ilmu fiqh. Ketiga tashdiqu bil qolbi (membenarkan islam dengan hatinya). Harus berpangkkal dengan ilmu batin yang benar dan yang membenarkan adalah iomu tasawuf. Dari itu, mempelajari ilmu teologi sangat urgen karena dapat memberikan landasan kuat bagi kebenaran kayakinan keberislaman atau keberagamaan seseorang. Dalam hal ini menjadi kekuatan keimanan seseorang muslim.
Aspek lain, ketuhanan merambah dan mengisi pada berbagai organisasi tertentu sehingga menyebabkan timbulnya konflik, dengan ilmu teologi ini mengkaji tentang kebenaran tentang ketuhanan sehingga konflik tersebut dapat di atasi, dan tidak mendiskriminasikan antara satu aliran dengan aliran yang lain.
Akhir-akhir ini, teologi islam sebagai sebuah aksiologi, telah banyak di tulis. Tulisan itu di maksudkan mengadvokasi berbagai ketimpangan sosial baik aspek sosial keperempuan, seperti teologi gender dll. Dengan teologi ini di harapkan ketimpangan sosial yang terjadi dapat tereleminasi atau kalo mungkin teratasi secara baik dan benar.
 

BAB III
PENUTUP
 
 
KESIMPULAN
Teologi islam adalah ilmu yang membahas aspek ketuhanan dan segala sesuatu yang berkait dengan-Nya
Ruang lingkupnya, Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau yang sering disebut dengan istilah Mabda, berkenaan dengan utusan Allah dan sam’iyyat.
Teologi Islam berdasarkan Al-qur’an, Al-hadist dan sumber historis (perkembangan pemikiran yang berkaitan dengan objek kajian ilmu tauhid)
Dengan mempelajari Teologi Islam ini di harapkan agar mengetahui kebenaran-kebenaran yang menjadi dan kebenaran tentang ketuhanan  dan ketimpangan sosial yang terjadi dapat tereleminasi atau kalau mungkin teratasi secara baik dan benar.
SARAN
Sudah sepantasnya kita sebagai orang Islam mengethui adanya aliran-aliran dalam Islam, dan mungkin makalah sangat cocok bagi kita untuk di jadikan sebagai pegangan dalam pembelajaran tentang ilmu kalam atau tentang ketuhanan, apalagi kita brada di ingkungan bebas yang di situ banyak aliran-aliran dan pemikiran menyimpang. 
Daftar Pustaka
 
Sarkowi, Teologi Islam Klasik, ReSIST Literacy, Malang Cet I 2010.
Rozak, Abdul. Anwar,Rosihan, Ilmu Kalam, CV Pustaka Setia, Bandung, 2006.

Majdid Fakhry, The History of Islsmic Philoshopy, Columbia university, press Netwyor ,1983.
Hanafi Ahmad, Pengantar Teologi Islam, Pustaka Alhusna Baru, Jakarta 2003.

Abduh, Muhammad, Terj Risalah tauhid, Firdaus A.N, Bulan Bintang, jakarta 1979

Blog.uin-malang.ac.idfityanku.blogspot.com

 

Filsafat umum

FILSAFAT UMUM

A.    LATAR BELAKANG

Filsafat positivisme lahir pada abad ke-19. Titik tolak pemikirannya apa yang telah diketahui adalah yang factual dan yang positif, sehingga metafisika ditolaknya. Maksud positif adalah segala gejala yang tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman-pengalaman obyektif. Jadi setelah fakta diperolehnya, fakta-fakta tersebut kita atur dapat memberikan semacamasumsi (proyeksi) ke masa depan.
Beberapa tokoh dalam positivisme yaitu August Comte (1798-1857), John S.Mill (1806-1873) dan Herbert Spencer (1820-1903).
Dalam menyusun makalah ini akan lebih rinci hanya membahas tentang tokoh August Comte, tentang biografi, dan pemikiran-pemikiran belaiau.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Biografi Auguste Comte
2.      Pengertian Positivisme
3.      Perkembangan masyarakat terhadap positivisme
4.      Pluralitas ekstrim






BAB II
PEMBAHASAN

1.      Biografi Auguste Comte
Auguste Comte yang lahir di Montpellier, Perancis pada 19 Januari 1798, adalah anak seorang bangsawan yang berasal dari keluarga berdarah katolik. Namun, diperjalanan hidupnya Comte tidak menunjukan loyalitasnya terhadap kebangsawanannya juga kepada katoliknya dan hal tersebut merupakan pengaruh suasana pergolakan social, intelektual dan politik pada masanya.
Comte sebagai mahasiswa di Ecole Politechnique tidak menghabiskan masa studinya setelah tahu mahasiswa yang memberikan dukungannya kepada Napoleon dipecat, Comte sendiri merupakan salah satu mahasiswa yang keras kepala dan suka memberontak. Hal tersebut menunjukan bahwa Comte memiliki prinsip dalam menjalani kehidupannya yang pada akhirnya Comte menjadi seorang profesional dan meninggalkan dunia akademisnya memberikan les ataupun bimbingan singkat pada lembaga pendidikan kecil maupun yang bentuknya privat.
Hal-hal yang sebenarnya menarik perhatiannyapun dasarnya bukanlah yang berbau matematika tetapi masalah-masalah social dan kemanusiaan. Dan, pada saat minatnya mulai berkembang tawaran kerjasama dari Saint Simon yang ingin menjadikan Comte sekretaris Simon sekaligus pembimbing karya awal Comte, Comte tidak menolaknya.
Tiada gading yang tak retak, istilah yang menyempal dalam hubungan yang beliau-beliau jalin. Akhirnya ada perpecahan juga antara kedua intelektual ini perihal karya awal Comte karena arogansi intelektual dari keduanya. Sejak saat itulah Comte mulai menjalani kehidupan intelektualnya sendiri, menjadi seorang profesional lagi dan Comte dalam hal yang satu ini menurut pandangan Coser menjadi seorang intelektual yang termarjinalkan dikalangan intelektual Perancis pada zamannya.

2.      Pengertian Positivisme
Positivisme berasal dari kata “positif”. “Kata positif” disini sama artinya dengan factual, yaitu apa yang berdasarkan fakta-fakta. Menurut positivisme, pengetahuan kita tidak boleh melebihi fakta-fakta. Dengan demikian ilmu pengetahuan empiris menjadi contoh istimewa dalam bidang pengetahuan. Kemudian filsafat pun harus meneladani contoh itu. Oleh karena itu pulalah, positivism menolak cabang filsafat metafisika. Menanyakan “hakikat” benda-benda atau “penyebab yang sebenarnya”, bagi positivisme, tidaklah mempunyai arti apa-apa. Ilmu pengetahuan, termasuk juga filsafat, hanya menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang terdapat antara fakta-fakta. Tugas khusus filsafat adalah mengoodinasikan ilmu-ilmu pengetahuan yang beragam coraknya. Tentu saja, maksud positivisme berkaitan erat dengan apa yang dicita-citakan oleh empirisme. Positivisme pun mengutamakan pengalaman. Hanya saja berbeda dengan empirisme Inggris yang menerima pengalaman batiniah atau subjetif sebagai sumber pengetahuan. Positivism tidak menerima sumber pengetahuan melalui pengalaman batiniah tersebut. Ia hanyalah mengandalkan fakta-fakta belaka. (Juhaya S. Pradja, 2000 : 89)

3.       Perkembangan Masyarakat
Kehidupan terus bergulir Comte mulai melalui kehidupannya dengan menjadi dosen penguji, pembimbing dan mengajar mahasiswa secara privat. Walaupun begitu, penghasilannya tetap tidak mecukupi kebutuhannya dan mengenai karya awal yang dikerjakannya mandek. Mengalami fluktuasi dalam penyelesainnya dikarenakan intensitas Comte dalam pengerjaannya berkurang drastis. Comte dalam kegelisahannya yang baru mencapai titik rawan makin merasa tertekan dan hal tersebut menjadikan psikologisnya terganggu, dengan sifat dasarnya adalah , seorang pemberontak akibatnya Comte mengalami gejala paranoid yang hebat. Keadaan itu menambah mengembangnya sikap pemberang yang telah ada, tidak jarang pula perdebatan yang dimulai Comte mengenai apapun diakhiri dengan perkelahian. Kegilaan atau kerajingan yang diderita Comte membuat Comte menjadi nekat dan sempat menceburkan dirinya ke sungai. Datanglah penyelamat kehidupan Comte yang bernama Caroline Massin, seorang pekerja seks yang sempat dinikahi oleh Comte ditahun 1825. Caroline dengan tanpa pamrih merawat Comte seperti bayi, bukan hanya terbebani secara material saja  tetapi juga beban emosional dalam merawat Comte karena tidak ada perubahan perlakuan dari Comte untuk Caroline dan hal tersebut mengakibatkan Caroline memutuskan pergi meninggalkan Comte. Comte kembali dalam kegilaannya lagi dan sengsara.
Comte menganggap pernikahannya dengan Caroline merupakan kesalahan terbesar, berlanjutnya kehidupan Comte yang mulai memiliki kestabilan emosi ditahun 1830 tulisannya mengenai “Filsafat Positiv” (Cours de Philosophie Positiv) terbit sebagai jilid pertama, terbitan jilid yang lainnya bertebaran hingga tahun 1842.
Mulailah dapat disaksikan sekarang bintang keberuntungan Comte  sebagai salah satu manusia yang tercatat dalam narasi besar prosa kehidupan  yang penuh misteri, pemikiran brilian Comte mulai terajut menjadi suatu aliran pemikiran yang baru dalam karya-karya filsafat yang tumbuh lebih dulu. Comte dengan kesadaran penuh bahwa akal budi manusia terbatas, mencoba mengatasi dengan membentuk ilmu pengetahuan yang berasumsi dasar  pada persepsi dan penyelidikan ilmiah. Tiga hal ini dapat menjadi ciri pengetahuan seperti apa yang sedang Comte bangun, yaitu: 1. Membenarkan dan menerima gejala empiris sebagai kenyataan, 2. Mengumpulkan dan mengklasifikasikan gejala itu menurut hukum yang menguasai mereka, dan 3. Memprediksikan fenomena-fenomena yang akan datang berdasarkan hukum-hukum  itu dan mengambil tindakan yang dirasa bermanfaat.
Pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya bukan hanya berguna, tetapi merupakan suatu keharusan untuk diterima karena ilmu pengetahuan kekinian selalu bertumpu pada ilmu pengetahuan sebelumnya dalam sistem klasifikasinya.
Asumsi-asumsi ilmu pengetahuan positiv itu sendiri, antara lain : Pertama, ilmu pengetahuan harus bersifat obyektif (bebas nilai dan netral) seorang ilmuwan tidak boleh dipengaruhi oleh emosionalitasnya dalam melakukan observasi terhadap obyek yang sedang diteliti. Kedua, ilmu pengetahuan hanya berurusan dengan hal-hal yang berulang kali. Ketiga, ilmu pengetahuan menyoroti tentang fenomena atau kejadian alam dari mutualisma simbiosis dan antar relasinya dengan fenomena yang lain.
Bentangan aktualisasi dari pemikiran Comte, adalah dikeluarkannya pemikirannya mengenai “hukum tiga tahap” atau dikenal juga dengan “hukum tigastadia”. Hukum tiga tahap ini menceritakan perihal sejarah manusia dan pemikirannya sebagai analisa dari observasi-observasi yang dilakukan oleh Comte.
1)       Tahap teologis dimana studi kasusnya pada masyarakat primitif  yang masih hidupnya menjadi obyek bagi alam, belum memiliki hasrat atau mental untuk menguasai (pengelola) alam atau dapat dikatakan belum menjadi subyek. Fetitisme dan animisme merupakan keyakinan awal yang membentuk pola pikir manusia lalu beranjak kepada politeisme, manusia menganggap ada roh-roh dalam setiap benda pengatur kehidupan dan dewa-dewa yang mengatur kehendak manusia dalam tiap aktivitasnya dikeseharian. Contoh yang lebih konkritnya, yaitu dewa Thor saat membenturkan godamnyalah yang membuat guntur terlihat atau dewi Sri adalah dewi kesuburan yang menetap ditiap sawah.
2)       Tahap metafisika atau nama lainnya tahap transisi dari buah pikir Comte karena tahapan ini menurut Comte hanya modifikasi dari tahapan sebelumnya. Penekanannya pada tahap ini, yaitu monoteisme yang dapat menerangkan gejala-gejala alam dengan jawaban-jawaban yang spekulatif, bukan dari analisa empirik. “Ini hari sialku, memang sudah takdir !”, “penyakit AIDS adalah penyakit kutukan!”, dan lain sebagainya, merupakan contoh dari metafisika yang masih ditemukan setiap hari.
3)       Tahap positiv, adalah tahapan yang terakhir dari pemikiran manusia dan perkembangannya, pada tahap ini gejala alam diterangkan oleh akal budi berdasarkan hukum-hukumnya yang dapat ditinjau, diuji dan dibuktikan atas cara empiris. Penerangan ini menghasilkan pengetahuan yang instrumental, contohnya, adalah bilamana kita memperhatikan kuburan manusia yang sudah mati pada malam hari selalu mengeluarkan asap (kabut), dan ini karena adanya perpaduan antara hawa dingin malam hari dengan nitrogen dari kandungan tanah dan serangga yang melakukan aktivitas kimiawi menguraikan sulfur pada tulang belulang manusia, akhirnya menghasilkan panas lalu mengeluarkan asap.

4.       Pluralitas Ekstrim
Follow up atas radikalisasi Comte, antara progresivitas untuk menciptakan perubahan sosial dengan penjagaan atas keteraturan sosial menjadi bahan kontemplasi dan observasinya. Comte sangat berjuang keras dengan  idealismenya (positivisme) agar tercapai  dan dapat mengatasi keguncangan akibat kecemburuannya, harapan dan kenyataan yang mungkin tidak akan sama nantinya yang akan terjadi pada manusia.
Pada saat tertentu Comte ulas balik kembali untuk mencari sumbangan sosial para intelektual sebelum Comte, dan terdapati oleh Comte tentang konsensus intelektual. Konsensus intelektual selalu menjadi dasar bagi tumbuhnya solidaritas dalam masyarakat. Dan nilai tersebut, diadopsi dari khasnah masyarakat  teologis oleh Comte. Comte melihat agama memiliki ikatan emosional yang tinggi bersandarkan sistem kepercayaan yang satu dan itu mendorong kebersamaan umat manusia menjalankan ritual keagamaan dengan penuh disiplin, menuju hal yang bernuansa transendental dengan mengutamakan solidaritas sosial dan konsensus.
Menurut Comte hal ini tepat bila akan digunakan sebagai satu formulasi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi, perubahan secara cepat atau revolusi sosial. Namun Comte, tidaklah dapat mengandalkan agama yang konvensional apabila ingin mengadakan sinkronisasi dan konsisten dalam  pengembangan ilmu pengetahuannya, positivisme.
Rutinitas Comte yang sangat ajek ternyata tidak mengaburkan Comte dari sense of romance-nya, Comte bertemu seorang perempuan yang bernama Clotilde de Vaux di tahun 1844. Walaupun, Comte sangat mencintainya hingga akhir hayat Clotilde tidak pernah menerima cinta Comte karena sudah memiliki suami, walau suaminya jauh dari Clotilde. Comte hanya sempat  menjalankan hubungan yang platonis, 1845 Comte menyampaikan hasratnya dan hal tersebut tahun yang fantantis bagi Comte. Clotilde de Vaux meninggal pada tahun 1846 karena penyakit yang menyebabkan tipis harapan sembuhnya dan Clotilde masih terpisah dengan suaminya.
Pada saat itulah mungkin Comte mulai memikirkan perihal keluarga, keluarga dianggap kesatuan organis yang dapat menyusun pemikiran-pemikiran sedari awal bagi manusia-manusia baru (pasangan suami-istri). Internalisasi nilai-nilai baru, tentunya yang positif. Comte yang percaya bahwa perubahan tidaklah akan begitu tiba-tiba datangnya dalam masyarakat. Comtepun percaya akan humanitas keseluruhan dapat tercipta dengan kesatuan lingkungan social yang terkecil, yaitu keluarga. Keluarga-keluarga merupakan satuan masyarakat yang asasi bagi Comte. Keluarga yang mengenalkan pada lingkungan social, eskalasi keakraban yang meninggi akan menyatukan dan mempererat keluarga yang satu dengan keluarga yang lain. Hal tersebut membentuk pengalaman yang didominasi oleh altruisma, terarah atas ketaatan, kerjasama dan keinginan untuk mempertahankan yang telah dicapai dalam perspektif keluarga bentuk mikrokosmik. Dalam diri manusia memiliki kecendrungan  terhadap dua hal, yaitu egoisme dan altruisma (sifat  peribadi yang didasarkan pada kepentingan bersama). Kecenderungan pertama terus melemah secara bertahap, sedang yang kedua makin bertambah kuat. Sehingga manusia makin memiliki sosialitas yang beradab, akibat bekerja bersama sesuai pembagian kerja berdasarkan pengalaman adanya pertautan kekeluargaan yang mengembang. Tidak dapat dikatakan tidak ini juga karena adanya sosialisasi keluarga terhadap keluarga lainnya.
Rupa-rupanya Comte menganggap keluargalah yang menjadi sumber keteraturan social, dimana nilai-nilai cultural pada keluarga (kepatuhan) yang disinkronisasikan dengan pembagian kerja akan selalu mendapat tuntutan kerja sama. Tuntutan kerjasama berarti saling menguntungkan, menumbuhkan persamaan dalam mencapai suatu kebutuhan.
Seiring dengan kontemplasi dan observasi Comte dalam mencari jalan tengah serta persentuhannya dengan romantisme platonis, perang terus menerus dan individualitas mengembang bagai jamur di musim hujan pada zaman post-revolusi Perancis semakin menentukan arah pemikiran Comte yang empirik itu.
Pendobrakan  besar-besaran dilakukan Comte terhadap realitas sosial yang terus mencoba menghegemoni umat manusia pada zamannya melalui institusi gereja, hal yang kudus dan ketabuan yang dibuat oleh manusia (khususnya, pastur/pendeta/pemuka agama) mendapatkan kritik keras karena menjajakan doktrin, dogma dan  melakukan pembodohan yang berakibat, yang kaya tetap kaya lalu yang miskin akan tetap miskin.
Dalam pada itu Comte yang telah meyakini ilmu pengetahuan yang ditebarkannya mencoba mensinkronisasikan altruisma unsur kebudayaan teologis, dimana konsensus sosial dan disiplin merupakan landasannya atas aktivitas sehari-hari umat manusia. Begitupun kesatuan organis terkecil di masyarakat, amat mempengaruhi Comte sebagai institusi yang dapat meradiasi pemikiran-pemikiran yang berkembang dalam pembentukan sosial orde pada masyarakat luas. Comte mulai merilis suatu pola dan bentuk penyebaran dari satu sosial orde yang sangat mempengaruhi umat manusia, Comte menciptakan agama baru yang sesuai dengan idealismenya.
Idealisasinya berbentuk agama yang dapat dikatakan sekuler dan lengkap bersama ritus, hari rayanya, pemuka agama serta lambangnya, dilengkapi oleh Comte. Agama gaya baru ini dinamakan agama humanitas, dimaksudkan untuk memberikan cinta yang lebih terhadap manusia-manusia yang menghasilkan karya dalam sejarah perkembangan manusia. Menurut Comte mencintai kemanusian, inilah yang menyebabkan lahirnya keseimbangan dan keintegrasian baik dalam pribadi individu maupun dalam masyarakat. Kemanusianlah yang kudus dan sakral, bukanlah Allah karena banyak penjelasan dalam agama konvensional yang bersifat abstrak dan spekulatif, hanya memberi impian. Institusi agamapun hanya menjadi alat propaganda kepentingan politik dari kekuatan politik tertentu.
Comte menciptakan agama tersebut, terlihat seakan mengalami romantisisme terhadap pengalamannya yang lalu bersama Clotilde de Vaux dan menghasilkan hubungan yang berbuih saja dan realitas sosial yang juga turut membentuknya. Dari sini pada saat Comte, membentuk ceremonial keagamaannya dengan mengadakan penyembahan terhadap diri perempuan, Comte dikatakan oleh para intelektual lainnya kehilangan konsistensi terhadap ilmu pengetahuan yang dikembangkannya karena pemikirannya sudah terbungkus dengan perasaan. Comte dikatakan tidak ilmiah.
Namun permasalahan pemujaan Comte, terhadap perempuan diadopsi dari rentang sejarah ceritra bunda Maria, bukan karena adanya penolakan perasaan cintanya dari Clotilde de Vaux. Dalam hal ini Comte dapat juga dikatakan mengadakan sublimasi terhadap obsesinya, yaitu kebebasan berpikirnya atas idealismenya agar dapat menyiasati secara strategis. Menciptakan masyarakat positivis di masa depan, dalam kontekstual hubungan seks antara pria dan perempuan tidak perlu ada lagi dan “kelahiran manusia-manusia baru akan keluar dengan sendirinya dari kaum perempuan”. Di era sekarang hal tersebut merupakan pemandangan umum, perkembangan reproduksi melalui tekhnologi kedokteran telah berhasil mengaktualisasikan ide tersebut.
Comte bersama ahli-ahli bidang lainnya yang sepakat dengan pemikirannya menjadi perangkat institusi keagamaan yang dibuatnya dan mulai mensosialisasikan kepada kalangan elit-elit politik, Comte mengarang buku kembali dan diberikan judul Positivist Catechism dan Appeal to Conservatives.
Comte dengan konsistensinya mensosialisasikan agama humanitas-nya dan hukum tiga tahap yang memaparkan perkembangan kebudayaan manusia hingga akhir hayatnya, Comte meninggal di Paris pada tanggal 5 September 1857.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Auguste Comte adalah, manusia yang berjalan di tengah-tengah antara ideologi yang berkembang ( progressiv vs konservatif ), berada pada ruang abu-abu ( keilmiahan ilmu pengetahuan ). Comte memberikan sumbangsih cukup besar untuk manusia walaupun, ilmu pengetahuan yang dibangun merupakan ide generatif dan ide produktifnya. Comte turut mengembangkan kebudayaan dan menuliskan : “Sebagai anak kita menjadi seorang teolog, sebagai remaja kita menjadi ahli metafisika dan sebagai manusia dewasa kita menjadi ahli ilmu alam”.




DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Abdul. 2008. Filsafat Umum dari Mitologi sampai Teofilosofi. Bandung: Pustaka Setia

Achmadi, Asmoro. 2007. Pengantar Filsafat. Ed 1-7. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Syadali, Ahmad, MA. 2004. Filsafat Umum. Cet 2. Bandung: Pustaka Setia

Sunday 9 October 2016

Honda Iming-imingi Komunitas buat Beli CBR250RR??

Baca di kompas.com honda lagi gerilya terang-terangan :)  Mengiming-ngimingi komunitas buat beli cbr 250 rr :D

SPA BAYI

SPA BAYI
A. Pengertian pijat bayi
Pijat bayi adalah suatu sentuhan yang diberikan pada jaringan lunak yang memberi banyak manfaat bagi anak maupun orang tua. Pijat bayi sebenarnya merupakan suatu bentuk terapi sentuhan (touch therapy) yang sangat bermanfaat baik bagi bayi maupun orang tuanya.Sentuhan atau pijatan pada bayi dapat merangsang produksi ASI, meningkatkan nafsu makan dan berat badannya. Tindakan ini juga akan mempererat tali kasih orang tua dan anak, serta menjadi dasar positif bagi pertumbuhan emosi dan fisik bayi. Sentuhan alamiah pada bayi sesungguhnya sama artinya dengan tindakan mengurut atau memijat. Kalau tindakan ini dilakukan secara teratur dan sesuai dengan tata cara dan teknik pemijatan bayi, ia bisa menjadi terapi untuk mendapatkan banyak manfaat buat si bayi yang Anda cintai.
B. Manfaat dari pijat bayi
1) Sirkulasi darah jadi lancar.
2) Terapi sentuhan (pijat) bisa memberikan efek positif secara fisik, antara lain kenaikan berat badan bayi dan peningkatan produksi air susu ibu (ASI).
3) Mengoptimalkan proses pertumbuhan.
4) Meningkatkan daya tahan tubuh.
5) Membantu otak melepaskan hormone yang membuat bayi menjadi relaks dan nyaman.
6) Mengurangi kerewelan bayi, biasanya bayi yang sering dipijat akan mudah tidur lelap.
7) Mempererat ikatan batin dan emosionalantara orang tua dan bayi.
8) Untuk kasus tertentu, pijat bayi juga dapat memberikan manfaat tambahan. Bagi pasangan yang masih remaja (teenage parents), pijat bayi mendongkrak rasa percaya diri dan rasa penerimaan atas keadaannya menjadi orang tua, serta meningkatkan harga diri sebagai orang tua.
9) Terhadap perkembangan emosi anak, sentuhan orang tua merupakan dasar perkembangan komunikasi, yang akan memupuk cinta kasih timbal-balik, dan menjadi penentu bagi anak untuk menjadi anak yang berbudi pekerti dan percaya diri. Lagi pula ia akan merasa aman karena merasa yakin memiliki kasih sayang dan perlindungan dari orang tua.
C. Syarat-syarat di perbolehkannya pijat bayi
1) Bayi dalam keadaan sehat, tidak sakit.
2) Bayi tidak dalam keadaan lapar.
3) Bayi sudah selesai minum susu sekitar satu jam yang lalu.
4) Jangan sekali-kali memaksa bayi bila terlihat ia sedang tidak ingin dipijat.
5) Buka seluruh baju bayi.
6) Gunakan baby oil untuk memudahkan pijat bayi.
Penting diperhatikan :
a. Pastikan kedua tangan Anda bersih.
b. Sebelum memulai, lepas semua perhiasan pada kedua belah tangan Anda,seperti cicin dan gelang.
c. Kuku jari tangan Anda dalam keadaan terpotong pendek dan bersih, agar kulit bayi tidak tergores.
d. Lakukan dengan hati-hati dan lembut.
e. Lakukan di dalam ruangan yang hangat dan tidak pengap (aliran udara di dalam ruangan lancar).
f. Baringkan bayi di atas tempat yang memiliki permukaan rata dan empuk, misalnya kasur atau karet busa yang tebal.
g. Putarlah musik berirama lembut dan menyenangkan.
h. Tips melakukan pijat pada bayi:
a) Tidak boleh melakukan pijat bayi saat bayi sedang makan atau setelah menyusui, usahakan minimal satu jam sebelum atau setelah melakukan hal tersebut.
b) Sebaiknya dilakukan sebelum bayi mandi, lalu dilanjutkan dengan mandi sehingga bayi akan merasa lebih segar.
c) Usahakan anak dalam keadaan senyaman mungkin dan tidak boleh dalam keadaan menangis.
d) Tingkat penekanan yang diberikan sama dengan saat orang dewasa menyentuh kelopak matanya, jadi seperti diusap saja.
e) Memijat bayi dari atas atau kepala ke bawah.
D. Waktu yang tepat dilakukan pijat bayi
Pijat bayi dapat dilakukan segera setelah bayi lahir. Jadi, dapat dimulai kapan saja sesuai keinginan. Bayi akan mendapat keuntungan lebih besar bila pemijatan dilakukan tiap hari sejak lahir sampai usia enam atau tujuh bulan.Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi. Bisa juga malam hari sebelum bayi tidur sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyak. Tindakan pijat dikurangi seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan, pijat duahari sekali sudah memadai.
E. Daerah-daerah yang dapat dilakukan pijat bayi Daerah-daerah yang dapat dilakukan pijat bayi yaitu pada daerah kaki, telapak kaki, dada, perut, tangan, lengan, kepala, muka, punggung, dan bokong
F. Teknik-teknik dalam melakukan pijat bayi
a. Cara Pemijatan untuk Berbagai Kelompok Umur
1. Umur 0-1 bulan. Disarankan diberikan gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut sebelum tali pusat lepas uput).
2. Umur 1-3 bulan. Disarankan diberikan gerakan halus disertai tekanan ringan.
3. Umur 3 bulan-1 tahun. Disarankan agar seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang makin meningkat.
4. Total waktu pemijatan disarankan 15 menit. Urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian tungkai, kaki, lengan, tangan, perut, dada, punggung, dan diakhiri bagian muka. Gerakan memijat menuju ke arah jantunga)Gerakan usapan misalnya, dapat menenangkan anak, sehingga bermanfaatbagi anak yang berpembawaan gugup
b) Remasan berkhasiat pada jaringan penentu kemelaran otot yang terletak pada gelendong jaringan otot. Dengan kata lain, remasan dapat membuat otot bayi menjadi lebih kuat, sekaligus akan lebih melancarkan peredaran darah.Teknik remasan dilakukan dengan cara bagian tungkai atau lengan dipadatkan atau dimelarkan menggunakan sisi tangan bagian dalam dan sedikit gerakan memeras; mirip gerakan membuat adonan roti.
c) Teknik kocokan dilakukan dengan cara "menggulung". Tangan diletakkan sejajar dengan anggota badan, sambil mengurut seperti menggulung sosis atau mengaduk adonan. Teknik ini bermanfaat untuk mengendorkan jaringan.
d)Teknik lingkar. Mula-mula dilakukan usapan, kemudian membuat bentuk lingkaran-lingkaran dengan kedua tangan. Dari lingkaran besar kemudian mengecil. Dengan latihan, lingkaran yang terbentuk akan makin bulat. Teknik urut lingkar, memberikan stimulasi pada permukaan jaringan, bahkan ke bagian jaringan lebih dalam. Hasilnya, aliran darah meningkat dan pembuluh darah lebih lebar.
b. Teknik lain mengurut wajah bayi:
1) Gerakan membedaki hidung. Hidung bayi "dicolek" bedak dengan telunjuk.
2) Gerakan menyeterika dahi. Caranya, pelipis diusap dengan telapak tangan.
3) Gerakan cincin mata. Membuat lingkaran di sekeliling mata dengan ujung jari.
4) Gerakan lingkar di pipi dengan cara menggambar lingkaran di pipi, mula-mula besar kemudian makin kecil.
5) Gerakan mencubit-cubit kulit pipi.
6) Menempelkan telapak tangan di pipi lalu digoyang-goyangkan.
7) Gerakan bersiul, yaitu dengan mengusahakan agar mulut bayi dimonyongkan.Selain untuk mengurut wajah, teknik urut serupa juga bisa untuk pemijatan bagian kaki, tungkai dan lengan, perut, dada dan punggung.Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan bayi tak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada cara dan rambu-rambu yang mesti diperhatikan. Berikut adalah cara atau pedoman pemijatan pada bayi.a.Pijatan di kepala
1. Pegang wajah bayi anda dengan lembut diantara kedua tangan anda sambil berbicara dengan suara yang menenangkan dan lembut. Tatap mata bayi anda ketika berbicara dan dengan menggunakan kedua tangan berikan tekanan kebawah pada kedua sisi wajah. Ini akan memberi rasa dekat pada anda berdua
2. Putar tangan anda kesamping dan selipkan dibawah kepala bayi. Topang berat kepala pada bagian bawah telapak tangan sambil memijat kulit kepala dengan jari-jari anda yang bergerak membentuk lingkara-lingkaran kecil
3. Gunakan ibu jari untuk menekan telinga.Tekan telinga dengan ibu jaridan jari telunjuk sambil memberikan pijatan mulai dari atas telinga sampai ke cuping telinga
4. Gunakan jari untuk menekan leher kea rah bahu. Awali dengan jari kelingking dangunakan bagian ujung dari keempat jari anda secara berurutan
5. Putar tangan kebawah untuk mengistirahatkannya sejenak pada bahu depan bayi anda.
b. Pijatan di wajah untuk melemaskan ototwajah.Tekan jari-jari pada kening bayi, pelipis, dan pipi. Gunakan kedua ibu jari untuk memijit daerah di atas alis. Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jaridari hidung ke arah pipi bayi. Gunakan kedua ibu jari untuk memijit sekitar mulut, tarik hingga bayi tersenyum. Pijat lembut rahang bawah bayi dari tengah ke samping seolah membuat bayi tersenyum. Pijat secara lembut daerah di belakang telinga ke arah dagu.
1.Dahi : meyetrika dahiLetakkan kedua jari tangan Anda pada pertengahan dahi lalu tekan jari-jari Anda dengan lembut mulai dari tengah dahi bayi ke arah samping kanan dan kiri seolah menyeterika dahi.
2.Alis : menyetrika alis Letakkan kedua ibu jari Anda di antara kedua alis mata lalu usaplah bagian atas mata/alis mulai dari tengah ke   samping seperti menyeterika alis.
3. Hidung : senyum pertamaLetakkan kedua ibu jari Anda di antara kedua alis. Tekankanlah ibu jari Anda dari pergelangan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi kemudian gerakkan kesamping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
4. Rahang atas : senyum kedua Letakkan kedua ibu jari Anda pada pergelangan rahang  atas atau di atas mulut di bawah sekat hidung. Lalu tarik kesamping seolah membuat bayi tersenyum.
5. Menekan pipiGerakkan kedua ibu jari Anda dari tengah ke samping  dan ke atas ke daerah pipi
6. Dagu/rahang bawah : senyum ketiga Letakkan kedua ibu jari Anda di tengah dagu.Tekankan dua ibu jari pada dagu, lalu gerakkan dari tengah ke samping kemudian ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
7. Belakang telinga
Dengan tekanan lembut gerakkan jari-jari kedua tangan Anda dari belakang telinga kanan dan kiri ke tengah dagu.
c. Pijatan di dada untuk memperkuat paru-paru dan jantung.Letakkan kedua tangan di tengah dada bayi dan gerakkan ke atas, kemudian ke sisi luar tubuh dan kembali ke ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati. Lalu, dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak tangan ke arah bahu seperti membentuk kupu-kupu.
d. Pijatan pada perut untuk meningkatkan sistem pencernaan dan mengurangi sembelit.Untuk pemijatan di bagian perut hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk. Lakukan gerakan memijat di atas perut bayi seperti mengayuh sepeda dari atas ke arah bawah perut. Kemudian, angkat kedua kaki bayi dan tekan lututnyaperlahan-lahan ke arah perut. Buatlah bulan separuh terbalik dengan tangan kanan, mulai dari kiri ke kanan searah jarum jam. Saat tangan kanan di atas, tangan kiri di bawah dan berputar mengikuti arah jarum jam membentuk lingkaran penuh seperti matahari.Letakkan ujung-ujung jari pada perut bayi di bagian kanan bawah dan buatlah gerakan dengan tekanan sesuai arah jam dari kanan bawah ke kiri bawah guna memindahkan  gelembung-gelembung udaraDengan kedua telapak tangan usaplah dari tengah dada ke samping luarsecara lembut dan berulang-ulange.Pijatan tangan dan kaki untuk menghilangkan ketegangan dan memperkuat tulang.Pegang lengan bayi dengan kedua telapaktangan seperti memegang pemukul softball. Dengan gerakan seperti memerah, pijat tangan bayi dari bahu ke pergelangan. Lakukan gerakan sebaliknya,dari pergelangan ke arah pangkal lengan. Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar. Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh permukaan telapak tangan dan punggung tangan bayi. Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan seperti menggulung.
1. Lengan
Apabila memungkinkan gunakan kedua tangan anda dan tekan mulai dari bahu sampai ujung jari bayi
b. Berpindahlah ke lengan kiri.
Gunakan setiap tangan secara bergantian diawali dari bagian bahu untuk memberikan remasan dan geser tangan kebawah sampai ke jari-jari bayi. Bukalah jari-jari bayi anda
c. Apabila bayi anda memberikan reaksi yang positif, ulangi gerakan ini.namun apabila tidak maka berikan gerakan effleurage(tekanan) pada seluruh lengan . pesan dalam pepatah adalah ”apabila ragu-ragu, maka lakukan effleurage”. Penggunaan gerakan menekan dalam pemijatan selalu sesuai.
2. Telapak tanganDengan kedua ibu jari, usaplah telapak tangan seolah membuat lingkaran kecil dari pergelangan tangan ke arah jari-jemari. Sedangkan keempat jari lainnya mengusap punggung  tangan
3. Peregangan  Jari Regangkan jari bayi satu per satu menuju ujung jari dengan gerakan memutar. Akhiri gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari
4. Gerakan tarikan lengan Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak tangan dan tangnan lain dipergelangan tangan. Tarik lengan bayi dari bahu kepergelangan secara bergantian.
5. Gerakan menggulung Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju pergelangan tangan/jari
6. Gerakan akhirSetelah semua gerakan dilakukan pada tangan kanan dan kemudian tangan kiri bayi, lalu lakukan gerakan berikut:Rapatkan kedua lengan bayi pada badannya, usap dengan lembut kedua lengan bayi dengan kedua tangan Anda secara bersamaan mulai dari pundak sampai ke pergelangan tangan.
f. Pijatan punggung untuk memperkuat otot yang menyangga tulang belakang.
Pijat dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang punggung bayi, luncurkan salah satu telapak tangan dari leher sampai ke pantat bayi dengan sedikit tekanan. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari, terutama pada otot di sebelah tulang belakang. Buat pijatan memanjang dengan telapak tangan dari leher ke kaki untuk mengakhiri pijatan.
1. Gerakan maju mundur : kuda goyangTengkurapkan bayi melintang di depan Anda. Gosoklah dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang punggung bayi, dari bawah leher sampai ke pantat bayi
2. Gerakan menyetrikaLakukan usapan dengan telapak tangan kanan Anda, menyerupai gerakan menyetrika, dimulai dari pundak ke bawahsampai ke pantat
3. Gerakan melingkarBuatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil dengan jari-jari kedua tangan Anda, mulai dari batas leher atas turun ke bawah sampai batas leher bawah, kemudian ke samping menyusuri bahu kanan dan kiri kemudian teruskan ke punggung sampai ke pantat.
4. Gerakan menggarukTekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan Anda pada punggung bayi, kemudian buat gerakan seperti menggaruk ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi.
g.Pijatan pada bokong
1.Pijat disekitar bokong.
Berhati-hatilah untuk menghindari segala bentuk gosokan . lakukan gerakan seperti mengaduk adonan pada otot-otot utana dengan cara meremas, meregangkan dan melepaskan. Untuk melakukan ini hanya perlu menggunakan jari-jari tangan anda .otot-otot ini adalah otot terdalam pada tubuh dan digunakan pada sebagian besar gerakan. Bahkan pada saat kita duduk. Hindari bagian anus dari bayi anda
2. Dengan menggunakan 2 jari
pertama dan ibu jari ,putar daging paha keatas kearah sacrum (ujung dari tulang punggung ). Pastikan putaran ini menyabar dari bagian dasr bokong ke samping tulang panggultekan dengan lembut ke bwah mulai dari kepala ke jari kaki untuk melengkapi bagian dari pijatan ini. Tekanan yang ringan akan merangsang ujung syaraf.
h. Pemijatan yang tidak boleh dilakukan :
1) Memijat bayi tidak lama setelah ia makan atau disusui
2) Membangunkan bayi untuk dipijat
3) Memijat bayi dalam keadaan sakit
4) Memijat bayi dengan paksa
5) Memaksakan posisi saat di pijat
6) Pelajari dulu cara memijat bayi yang baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Ayah bunda no.23, tanggal 7-20 September 2000. memijat bayi sentuhan kasih.
Ayah bunda no.3, tanggal 13-26 Pebruari 2000. cara tepat pijat bayi.
Roesti, Utami. 2004. Bayi segat berkat Asi Ekskisif. PT. Elex Media Komputindo, Keluarga Gramedia, Jakarta

Proposal Skripsi Bagian 4

Lampiran 1

PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………………..
Alamat : ……………………………..
Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “Hubungan intensitas menonton televisi dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SD Negeri 3 Purwosari, Kecamatan Wonogiri”.
Saya tidak akan menuntut terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi dalam penelitian ini. Demikian surat pernyataan persetujuan ini saya sampaikan dengan sadar dan tanpa ada paksaan siapapun.

Responden
Peneliti


( ……………………… )
(Ahmad Santoso)



Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TELEVISI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PURWOSARI, KECAMATAN WONOGIRI

Identitas Siswa
Nama  : …………………………………
Kelas  : …………………………………
Jenis Kelamin : …………………………………
Petunjuk Pengisian
Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan sebelum memilih jawabannya.
Semua pertanyaan harus diberi jawaban.
Berilah tanda (x) pada kolom jawaban, sesuai dengan pilihan.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju




Kuesioner Intensitas Menonton Televisi

No.
Pernyataan
SS
S
R
TS
STS

1.
Saya tidak terlalu sering menonton televisi.




2.
Saya lebih senang menonton televisi ketika libur dan tidak ada tugas.




3.
Saya bebas menonton televisi kapan saja.




4.
Setiap hari saya menonton televisi.




5.
Ketika menonton televisi, saya dapat menghabiskan waktu lebih dari 5 jam.




6.
Orang tua saya memberitahu acara yang layak dan tidak layak ditonton oleh saya.




7.
Orang tua saya melarang saya menonton televisi terlalu lama.




8.
Ketika menonton televisi, saya didampingi orang tua/wali.




9.
Kalau ada ulangan, saya sama sekali tidak boleh menonton televisi.




10.
Saya menonton televisi sejak pulang sekolah hingga malam hari.




11.
Ketika malam saya menonton televisi lebih dari pukul 21.00 WIB.




12.
Saya senang menonton acara berita, edukasi dan acara yang menambah wawasan.




13.
Saya senang sekali menonton acara komedi dan sinetron.




14.
Terlalu sering menonton televisi membuat nilai saya menurun.




15.
Saya melakukan kegiatan belajar atau mengerjakan PR tidak sambil menonton televisi.




16.
Saya lebih senang belajar daripada menonton televisi.




17.
Saya menunda kegiatan belajar saya, untuk menikmati acara televisi yang sangat saya sukai.




18.
Menonton televisi adalah hobi saya.




19.
Saya selalu berusaha untuk menonton acara televisi, yang sering dibicarakan oleh teman- teman saya.




20.
Ruangan untuk menonton televisi dirumah saya membuat saya merasa nyaman.





      




Lampiran 3

DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PURWOSARI
NO
NAMA
KELAS
JENIS KELAMIN

1
Ardi Firmasnyah
Lima
Laki-Laki

2
Erlin Mei Hastantri
Lima
Perempuan

3
Rian Ardiansyah
Lima
Laki-Laki

4
Usnul Khotimah
Lima
Perempuan

5
Alfian Gilang
Lima
Laki-Laki

6
Amelia Putri
Lima
Perempuan

7
Anna Fasmaun
Lima
Perempuan

8
Aprilia Rahadatul
Lima
Perempuan

9
Bagas Tri
Lima
Laki-Laki

10
Bima Aditya
Lima
Laki-Laki

11
Cicilia Giska
Lima
Perempuan

12
Emi Purwanti
Lima
Perempuan

13
M.Arya
Lima
Laki-Laki

14
Mutia Nurul
Lima
Perempuan

15
Nur Aini
Lima
Perempuan

16
Pingkan Zahro
Lima
Perempuan

17
Sinta Lukmana
Lima
Perempuan

18
Wahyu Fursan
Lima
Perempuan

19
Diesta Wira
Lima
Perempuan

20
Apriliya Putri
Lima
Perempuan

21
Putri Ayu
Lima
Perempuan

22
Wiji Rahayu
Lima
Perempuan

23
M.Ikhsan
Lima
Laki-Laki

Total Keseluruhan                                                                              : 23

Total Laki-Laki                                                                                   : 7

Total Perempuan                                                                                 : 16



Lampiran 4

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS

Berikut ini adalah data lengkap dari peneliti proposal dengan judul “Hubungan Intensitas Menonton Televisi dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwosari, Kecamatan Wonogiri.
Nama 
TTL
NIM :
Riwayat Pendidikan Peneliti :
SD Negeri 1 Manjung, Kecamatan Wonogiri lulus tahun 2006
SMP Negeri 2 Wonogiri, Kecamatan Wonogiri lulus tahun 2009
SMK Negeri 2 Wonogiri, Kecamatan Wonogiri lulus tahun 2012
Mahasiswa STAIMUS Semester terakhir
Demikian riwayat pendidikan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagai mestinya
Wonogiri,   April 2016